top of page

Olahraga Sepeda Gunung

  • Writer: proridersmgl
    proridersmgl
  • Nov 3, 2014
  • 2 min read

Sepeda Gunung/Mountain Bike adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970, oleh pengguna sepeda di perbukitan San Fransisco. Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada tahun 1981,

Penemu sepeda gunung mengatakan bahwa sepeda jenis ini tidak akan pernah populer. Kenyataannya 80% sepeda yang terjual diAmerika Serikat adalah jenis ini. Sepeda gunung adalah jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak gunung Kilimanjaro, titik tertinggi di benua Afrika, 5.895 m.

Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (carbon fiber reinforced plastic) dan menggunakan shock breaker (peredam goncangan). Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan, sehingga 3x10=30 tingkat kecepatan yang berbeda.

Tipe sepeda gunung dibagi lagi menjadi berdasarkan empat jenis frame, yaitu:

  • Rigid

Sepeda jenis ini tidak memiliki suspensi sama sekali, dan sering digunakan untuk sepeda cross country low end.

  • Soft tail

Frame sepeda dengan suspensi belakang yang kecil yaitu elastomer dan diaktifkan dengan frame yang fleksibel bukan dengan pivot (persendian). Karena sepeda jenis ini tidak memilikipivot, maka sepeda jenis ini lebih nyaman dan ringan dibandingkan sepeda jenis full suspension lainnya, dan juga tetap memiliki efisiensi mengayuh pedal layaknya jenis hardtail. Sepeda jenis ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999, oleh KHS, dengan tipe KHS Team Soft Tail. Akan tetapi pada saat ini, sepeda jenis softail jarang dikembangkan lagi, karena hanya memiliki travel belakang yang pendek, hanya sekitar 1-4 inci, dibandingkan dengan travel belakang sepeda full suspension sekarang yang bisa mencapai 8 inci.

  • Full Suspension

Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk bagian garpu depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam kejut di bagian chain stay pivot yang menghubungkan lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban belakang dapat naik-turun mengikuti kontur medan yang dilalui. Untuk sepeda full suspension lebih enak digunakan dimedan off-road yang memiliki kontur tanah atau bebatuan. Hal ini penting karena getaran sepeda saat turun bisa diredam oleh shockbreaker di garpu depan dan belakang sepeda. Sepeda jenis ini biasanya fork (garpu) depannya lebih tinggi ketimbang belakang. Soalnya ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda enggak akan terlalu ekstrem. Alhasil sepeda jadi lebih mudah dikontrol.


 
 
 

Comments


© 2015 By PRORIDERS Appare

bottom of page